Selasa, 03 November 2009

Apa Itu Diare ???

APA ITU DIARE ?
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi. Hali ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan orang tua.
Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air dalam tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh.
Penyebab diare :
• Virus (penyebab diare tersering dan umumnya karena Rotavirus), gejala : berak-berak air (watery), berbusa, TIDAK ADA darah lender, berbau asam.
• Bakteri : berak-berak dengan darah/lender, sakit perut, memerlukan antibiotika sebagai terapi pengobatan
• Parasite (Giardiasis) : berak darah dengan/tanpa lendr, sakit perut, perlu antiparasite
• Anak sedang terapi dengan penggunan antibiotika : bila diare terjadi saat anak sedang dalam pengobatan antibiotika, maka hubungi dokter anda
• Alergi susu : diare biasanya timbul beberapa menit atau jam setelah minum susu tersebut, biasanya pada alergi susu sapid an produk-produk yang terbuat dari susu sapi
Penyembuhan diare
Utamanya adalah upaya rehidrasi oral yaitu:
1. Minum dan makan secara normal untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang;
2. Untuk bayi dan balita, teruskan minum ASI;
3. Garam oralit
Pengobatan diare
1. Oralit
2. Attapulgit, pectin
3. Karbo adsorben
4. Bismuthi subsalisilat
5. Psidium filium extratum siccum
Meskipun tidak perlu pantang makan, selama masih diare utamakan makanan lunak dan tidak merangsang (pedas, asam); buah yang dianjurkan antara lain pisang, apel, pir, dll.
Tanda bahaya diare
Apabila tinja terdapat lender, berdarah, bau busuk atau bau gosong berikan obat yang tepat sesuai anjuran dokter. Dan jika tiga hari keadaan tidak membaik atau menunjukkan kesembuhan segeralah hubungi dokter atau segera menuju ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Pencegahan diare
Diare mudah dicegah antara lain dengan cara :
1. Mencuci tangan menggunakan sabun dengan benar pada lima waktu penting;
1)sebelum makan, 2)setelah buang air besar, 3)sebelum memegang bayi, 4)setelah menceboki anak dan, 5)sebelum menyiapakan makanan;
2. Meminum air minum sehat atau air yang telah diolah.
3. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dll.)
4. Membuang air besar dan kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakn jamban yang sesuai standard
Tipe-Tipe Rumah Sakit
1. Tipe A : mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dan subspesialistik luas.
Contoh : RSU Dr. Cipto Mangunkusumo, RS PAD Gatot Subroto, RS Jiwa Jakarta.
2. Tipe B I : mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik sekurang-kurangnya 11 jenis spesialistik.
3. Tipe B II : mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan subspesialistik terbatas.
Contoh : RS Pusat Pertamina, RS MMC, RSU Persahabatan, RS Jantung Harapan Kita, RSPI Prof.Dr. Sulianti S.
4. Tipe C : mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik sekurang-kurangnya spesialistik 4 dasar lengkap.
Contoh : RS Medistra, RS Uki Cawang, RSU Haji Jakarta, RS PAU Antariksa Jakarta.
5. Tipe D : mempunyai fasilitas dan kemampuan sekurang-kurangnya pelayanan medik dasar.
Contoh : RSU Gandaria, RSB Asih, RS Pusdikkes, RS Abdi Waluyo.
6. Tipe E : rumah sakit khusus yang menyelenggarakan hanya satu macam pelayanan kedokteran saja.
Contoh : RS Jiwa, RS Paru, RS Kusta, RS Jantung, RS Bedah Rawamangun, RSK THT Prof. Nizar.

8 stars of pharmacist

8 Stars of Pharmacist
Sebagai seorang farmasis, ternyata ada nilai-nilai yang harus kita penuhi. Agar bisa jadi seorang farmasis sejati yang bisa memberikan kontribusi terbaik kita dalam pekerjaan, bermasyarakat, atau bahkan bernegara. Berikut delapan bintang yang dimiliki oleh seorang farmasis :

1. Leader : seorang farmasis harus punya jiwa kepemimpinan yang kuat, baik memimpin diri sendiri, atau orang lain dan tanggung jawab dalam semua hal yang menyangkut kesejahteraan
pasien dan masyarakat.

2. Decision Maker : Seorang farmasis harus berpondasikan kecocokan, kemanjuran, aman dan harga yang efektif serta memainkan peran dalam penyusunan kebijaksanaan obat-obatan.

3. Communicator : Seorang farmasis harus bisa menjelaskan informasi kesehatan dan obat-obatan pada masyarakat serta berpengetahuan dan percaya diri ketika berinteraksi dengan tenaga kesehatan.

4. Long Life Learner : Seorang farmasis harus belajar bagaimana menjaga ilmu pengetahuan dan keterampilan mereka tetap up to date.

5. Teacher : Seorang farmasis tidak hanya membagi ilmu pengetahuan pada yang lainnya, tapi juga memberi peluang pada praktisi lainnya untuk memperoleh pengetahuan dan menyesuaikan keterampilan yang telah dimilikinya.

6. Care Giver : Seorang farmasis mampu menjelaskan gaya hidup sehat, simptom penyakit serta pelayanannya harus dengan mutu yang tinggi.

7. Manager : Seorang farmasis harus bisa mengelola dan mengatur segala sumber daya (SDM, fisik dan keuangan) dan informasi secara efektif serta tanggung jawab yang lebih besar untuk bertukar informasi tentang obat dan produk yang berhubungan dengan obat serta kualitasnya.

8. Researcher : Seorang farmasis harus bisa menggunakan sesuatu berdasarkan bukti (ilmiah, praktek farmasi, sistem kesehatan) yang efektif dalam memberikan nasehat pada pengguna obat secara rasional dalam tim-tim pelayanan kesehatan.